Selasa, 17 Juni 2014

MUDIK LEBARAN 2009 - Perjalanan Mudik dan Wisata dari Bogor ke Jawa Tengah

Kami mempunyai kebiasaan untuk melakukan mudik lebaran setiap 2 tahun sekali, yaitu mudik ke Salatiga tempat keluarga besar dari almarhumah Ibu saya, dan sekaligus untuk ziarah ke makam Ayah dan Ibu saya yang diistirahatkan di pemakaman desa Gendongan, Pereng Rejo Salatiga. Kebiasaan mudik 2 tahun sekali ke Salatiga ini sudah berlangsung sejak kami masih tinggal di Riau, dan berselang diantara 2 tahun tersebut adalah mudik ke Bogor, tempat mertua dan keluarga besar istri berdomisili. Namun sejak kepindahan kami ke Bogor pada tahun 2004, istilah mudik lebih mengena untuk perjalanan lebaran ke Salatiga karena sehari-hari kami sudah sering berkumpul bersama keluarga besar istri di Bogor.
Untuk mudik lebaran tahun 2009 ini, kami sudah jauh-jauh hari merancang dengan mengumpulkan berbagai informasi tentang daerah wisata di Jawa Tengah, menghitung jarak perjalanan menggunakan peta mudik lebaran, booking hotel, yang kesemua informasinya sangat mudah didapat melalui internet. Dengan perkiraan waktu yang tersedia sekitar 6 hari untuk keseluruhan perjalanan, kami merencanakan untuk hari pertama hanya perjalanan dari Bogor ke Salatiga, kemudian hari kedua ke Solo dan bermalam 2 hari disana, lalu ke Jogya bermalam 2 hari, dan terakhir dari Jogya langsung ke Bandung untuk liburan sekaligus mengantarkan anak pertama dan kedua kami yang sudah kuliah di Bandung. Keseluruhan perjalanan ini akan kami lalui melalui darat dengan menggunakan kendaraan KIA Carnival diesel tahun 2000. Mobil tersebut baru kami pakai selama satu bulan, dan memenuhi keseluruhan kebutuhan untuk transportasi keluarga kami yang cukup besar: saya dan istri, 4 anak yang 3 diantaranya sudah remaja, dan 1 keponakan. Mobil ini disamping tenaganya yang besar (2900 cc), irit dengan bbm diesel, namun juga sangat nyaman dengan suspensi yang empuk dan fasilitas di dalam yang tergolong mewah (8 seater, kursi tengah model cockpit seat dan dapat diputar kebelakang, kaca sun roof).



PERSIAPAN KENDARAAN DAN PETA PERJALANAN
Mengingat total perjalanan akan menempuh jarak lebih dari 1000 Km, cek kondisi kendaraan mutlak harus dilakukan. Untuk itu pada hari Sabtu, 29 Agustus 2009 saya sengaja pergi ke bengkel rujukan dari club KIA Carnival yang berlokasi di Warung Buncit-Jakarta. Ternyata memang bengkel tersebut special untuk mobil-mobil bongsor dari Korea, dan dengan cepat mereka melakukan cek kondisi kendaraan. Syukur Alhamdulillah, hanya perlu penggantian oli mesin, oli ATF (oli untuk system Automatic Transmission), penggantian filter oli dan filter udara. Pas akan coba dihidupkan lagi setelah proses penggantian oli tsb, ternyata kunci kontak bermasalah sehingga harus diganti juga. Karena waktu sudah sore, kondisi rem belum sempat dicek dan baru sempat saya lakukan cek lagi beberapa hari kemudian. Kampas rem depan masih bagus, namun kampas rem belakang perlu diganti. Total biaya yang dikeluarkan untuk cek kendaraan dan ganti oli/filter/oli ATF/kunci kontak/kampas rem tsb berkisar Rp 1,25 Jt, masih wajar untuk kendaraan setua itu. Berikut yang masih perlu dilakukan adalah rotasi ban sekaligus balancing dan wheel alignment.
Nah, hal lain yang terpikirkan adalah mengatur bagasi agar ke 7 penumpang dapat lega duduk sepanjang perjalanan. Untung diatas kendaraan sudah ada rel-rel untuk tempat bagasi yang asli dari sononya. Saya sudah dengar dari pak Margiyono anggota club CSOC sewaktu di bengkel bahwa ada tas bagasi dari bahan seperti parasut yang dapat menampung koper besar dan tinggal diikat/strap ke rel diatas kendaraan. Saya coba cari di ACE Hardware blok M, dan ternyata memang ada dengan harga Rp 690 rb dan diskon 30%. Ternyata memang pas benar untuk menampung 1 koper besar, dilengkapi dengan resleting besar dengan penutup, dan strap sekeliling tas yang dapat diikatkan ke rel diatas kendaraan.
Disamping persiapan kendaraan, kami juga menyiapkan peta-peta perjalanan yang dilengkapi dengan data Km antar kota. Peta tsb kami warnai sesuai dengan rencana perjalanan, dan kami perhitungkan jaraknya sehingga kami dapat mengatur waktu dengan lebih teliti. Selain itu kami print daftar bengkel resmi dari KIA Motor Indonesia disetiap kota yang akan kami lalui, untuk referensi bila terjadi kesulitan dari mobil kami di perjalanan.


PERSIAPAN MAKANAN DAN OBAT-OBATAN
Perjalanan akan dimulai pada hari Sabtu, 19 Sept.09, jam 16.00 berangkat dari Bogor menyusuri tol Jagorawi, exit arah PI menuju tol Cikampek, terus lewat Pantura menuju Semarang-Salatiga. Hari itu masih merupakan hari terakhir dari bulan Ramadhan, dan berdasarkan info dari media, kemungkinan besar Pemerintah akan menyatakan hari lebaran akan jatuh pada hari Minggu, 20 Sept. 09. Oleh karena itu, kami harus berusaha mencapai kota Salatiga menjelang Minggu subuh, supaya bisa ikut shalat Idul Fitri di lapangan Pancasila-Salatiga. Dengan total perjalanan sejauh 550Km, saya perkirakan perlu waktu tempuh sekitar 11-13 jam, termasuk istirahat di jalan tapi belum termasuk kemungkinan macet. Oleh karena itu, perlu persiapan makanan untuk berbuka di jalan, termasuk juga obat-obatan yang diperlukan. Dari pengalaman kami, jenis makanan yang mudah disiapkan dan disajikan adalah nasi (wajib), rendang/tempe kering/abon/ayam goreng, atau lemper , ditambah buah-buahan sebagai penutup. Minum sebaiknya air putih dalam kemasan, atau kalau kami juga siapkan minuman dari bunga rosella yang rasanya masam/kecut dan kaya akan vitamin C dicampur dengan gula batu . Untuk obat-obatan, kami siapakan antimo, obat gosok, betadine, obat sakit kepala, obat turun panas, obat batuk & flu, perban. Kesemua obat-obatan tsb kami tempatkan dalam kotak tersendiri untuk memudahkan mengambilnya.


PERSIAPAN PAKAIAN DAN PERLENGKAPAN LAIN
Pakaian yang kami siapkan adalah pakaian santai untuk perjalanan liburan dan baju koko/pakaian muslim untuk shalat Ied, plus pakaian dalam yang dibutuhkan selama perjalanan 6 hari tsb. Karena yang akan berangkat adalah 7 orang (saya, istri, anak-anak 4 laki-laki,ponakan 1 perempuan), maka kami siapkan 1 koper besar, 1 koper kecil, dan tas-tas ransel milik anak-anak. Pakaian saya dan anak laki-laki disimpan dalam koper besar, pakaian istri dan ponakan perempuan dalam koper kecil, dan pakaian dalam disimpan dalam tas-tas ransel. Disamping pakaian, kami juga siapkan kamera untuk merekam perjalanan, laptop untuk komunikasi email/internet dan upload cerita perjalanan, mainan anak saya yang masih kecil, kartu remi. Selain itu ada perlengkapan pribadi sesuai kebutuhan masing-masing.

HARI KE 1 – PERJALANAN BOGOR-SALATIGA. Sabtu, 19 Sep. 09 jam 16.20 s/d Minggu 20 Sep. jam…Kondisi berangkat: Odometer …… Km, Solar penuh, tekanan ban … psig.Kondisi di tujuan: Odometer … Km, isi solar … Lt.Berdasarkan perkiraan kami, dengan cuti bersama dimulai pada hari Jumat 18 Sept, dan lebaran jatuh pada hari Minggu 20 Sept., maka puncak arus mudik akan terjadi pada hari Kamis malam 17 Sept s/d Sabtu pagi, dan ekornya akan terjadi pada Sabtu malam. Oleh karena itu kami rencana berangkat jam 16.00 pada Sabtu sore, dengan harapan menjadi bagian dari ekor dan tidak begitu parah mengalami kemacetan di jalur Pantura (PS: kami pernah mengalami kemacetan total di lebaran th 2005, berangkat dari Bogor jam 10 malam, masuk tol Cikampek jam 11.00, dan baru keluar tol di Sadang pada pukul 7 pagi. Hampir 8 jam terperangkap di tol Cikampek!). Setelah berpamitan dengan mertua, kami mulai berangkat meninggalkan rumah tercinta pada jam 16.20, menuju tol Jagorawi untuk mengarah ke tol Cikampek. Sebelum berangkat, pagi tadi saya sudah cek ulang kondisi air radiator, minyak rem, oli mesin, oli ATF, dan tekanan angin ban. Semuanya dalam kedaan normal. Mobil sudah dicuci, koper/tas/makanan sudah rapi tersusun, dan saya sudah sempatkan tidur sejenak untuk persiapan perjalanan jauh ini. Co driver saya adalah anak sulung saya, Arya, dan istri saya, Evy, yang akan menggantikan saya bila sewaktu-waktu saya perlu istirahat. Navigator adalah anak ke 2, Wira, dan anak ke 3, Cakra, dengan peta yang sudah siap ditangan. Anak bungsu saya, Dimas, sudah siap dengan mainannya ditemani oleh ponakan, Suci. Rasanya persiapan sudah matang, dan dengan mengucapkan Bismillahirahmanirahim, kami mohon perlindungan dari Allah swt atas perjalanan ini, kami meluncur keluar dari kompleks perumahan Taman Cibalagung Bogor.